Pages

Wednesday, April 17, 2013

Agar Iman Menjadi Sempurna

Anda ingin sejuk hati dan bahagia? Capailah dengan menyempurnakan iman dan menghindari semua yang menghambat kesempurnaannya.
Telah lalu dijelaskan iman itu bertambah sempurna dan berkurang. Bertambah sempurna bila melaksanakan sebab-sebab kesem
purnaan iman. Juga harus dilengkapi dengan menjauhi sebab-sebab yang melemahkan dan menghancurkan iman. Karena itu mengenal sebab pertambahan dan pelemahan iman memiliki manfaat dan menjadi sangat penting sekali.
Sudah sepantasnya seorang muslim mengenal hal-hal ini, kemudian menerapkan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, agar bertambah sempurna dan kuat imannya. Juga untuk menjauhkan diri dari lawannya yang menjadi sebab berkurangnya iman sehingga dapat menjaga diri dan selamat didunia dan akherat.
Syeikh Abdurrahman as-Sa’di t menerangkan bahwa seorang hamba yang mendapatkan taufiq dari Allah l selalu berusaha melakukan dua perkara:
  1. Merealisasikan iman dan canag-cabangnya dan menerapkannya baik secara ilmu dan amal secara bersama.
  2. Berusaha menolak semua yang menentang dan menghapus iman atau menguranginya dari fitnah-fitnah yang Nampak dan yang tersembunyi, mengobati kekurangan dari awal dan mengoati yang seterusnya dengan taubat nasuha serta mengetahui satu perkara sebelum hilang.[1]
Mewujudkan iman dan mengokohkannya dilakukan dengan mengenal sebab-sebab bertambahnya iman dan melaksanakannya. Sedangkan berusaha menolak semua yang menghapus dan menentangnya dilakukan dengan mengenal sebab-sebab berkurangnya iman dan berhati-hati dari terjerumus padanya.

Ilmu sebagai satu sebab kesempurnaan iman.

Diantara sebab-sebab yang menjadikan iman menjadi lebih sempurna, sebagaimana yang disampaikan para ulama adalah:
Belajar ilmu yang manfaat yang bersumber dari al-Qir`aan dan assunnah. Hal ini menjadi sebab pertambahan iman yang terpenting dan bermanfaat, karena ilmu menjadi sarana beribadah kepada Allah l dan mewujudkan tauhid dengan benar dan pas.
Demikianlah ilmu bukanlah tujuan akhir tapi hanya sarana untuk amal. Sehingga seluruh ilmu syar’i (ilmu agama) dituntut dan dipelajari karena menjadi sarana beribadah kepada Allah. Hal ini dapat dijelaskan dengan beberapa hal berikut:
1. Tujuan ditetapkannya syari’at dan diutusnya para nabi dan rasul adalah untuk mewujudkan ibadah. Sebagaimana dalam firman Allah yang artinya:
Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatNya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha tahu (QS Hud : 1) dan firman Allah yang artinya:
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku”.(QS. al-Anbiya’ : 25)
2. Banyak dalil yang menunjukkan bahwa ruh ilmu adalah amal. Ilmu tanpa amal tidak dianggap ilmu manfaat. Allah berfirman yang artinya:
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (QS Faathir: 28)
3. Adanya ancaman berat dan keras pada orang yang tidak mengamalkan ilmunya dan seorang alim ditanya apa yang ia amalkan dari ilmunya.
Kesempurnaan iman yang didapatkan dari ilmu bisa terjadi dari beraneka ragam sisi, diantaranya:
  1. Sisi keluarnya ahli ilmu dalam mencari ilmu
  2. Duduknya mereka dalam halaqah ilmu
  3. Mudzakarah (diskusi) diantara mereka dalam masalah ilmu
  4. Penambahan pengetahuan terhadap Allah dan sayriatNya
  5. Penerapan ilmu yang telah mereka pelajari
  6. Tambahan pahala dari orang yang belajar dari mereka

DIANTARA PINTU-PINTU ILMU SYAR’I YANG DAPAT MENYEMPURNAKAN IMAN ADALAH:

  1. Membaca dan merenungkan (tadabbur) al-Qur`an. Imam ibnu al-Qayyim t menjelaskan hal ini dengan ungkapan: Secara garis besar , tidak ada yang lebih manfaat bagi kalbu melebihi baca al-Qur`an dengan tadabbur dan tafakkur. (Miftaah Dar as-Sa’adah hlm 204). Lebih lanjut syeikh Muhammad Rasyid Ridho menjelaskan bahwa kekuatan agama dan kesempurnaan iman dan yakin tidak akan diperoleh kecuali dengan memperbanyak ak-Qur`an dan mendengarkannya dengan tadabbur denga niat memberikan petunjuk kepada mereka dan megamalkan seluruh amal kewajiban dan amal larangan.
  2. Mengenal nama dan sifat Allah yang maha sempurna dan agung. Seorang yang mengetahui keesaan Allah dalam memberikan manfaat dan madharat, rezeki, kehidupan dan kematian akan membuatnya selalu bertawakkal kepada Allah dalam segala keadaan. Sehingga semakin luas dan dalam pengetahuannya terhadap nama dan sifat Allah ini akan membuatnya semakin dekat dan hatinya semakin tenang dan sejuk.
  3. Mempelajari dan merenungi sejarah Nabi n yang penuh dengan pelajaran berharga dan kesempurnaan akhlak.
  4. Mengetahui dan meneliti kemulian dan kesempurnaan agama islam.
  5. Membaca sejarah kehidupan para pendahulu kita yang shalih (Salaf ash-Shalih) yang memenuhi kehidupannya dengan amal shalih dan ketakwaan.
Bila kita telah belajar sungguh-sungguh melalui pintu-pintu ilmu ini maka insya Allah akan mendapatkan ilmu yang manfaat yang menambah kesempurnaan iman kita.
Bila sempurna iman pasti muncul kebahagian dan kesejukan hati.
Mau coba?

0 comments:

Post a Comment