Pages

Tuesday, September 4, 2012

MATAKU

MATAKU Wahai mataku, Sungguh ku bahagia memilikimu Kau telah menemaniku semenjak kulahir di dunia Kini seiring bertambahnya usiaku Pandanganmu juga tak sekuat dahulu Tapi kehebatanmu tak lekang karena waktu Pesonamu tak tergerogoti pertambahan usiaku Tak pernah berubah Tak pernah lelah Menemaniku menjalani hari Wahai mataku, Sungguh ku sangat bahagia memilikimu Kau lah yang buatku bisa melihat keindahan dunia Kaulah yang menjadikanku bisa menatap wajah ibu dan ayahku Melihat senyum manis saudara-saudaraku Memandang semua ekspresi kehidupan Wahai mataku, Sungguh ku bangga memilikimu Walau kini kau mungkin tak seperti dulu Kudapati Kini kau tak mampu menatap lama Saat melihat huruf-huruf indah Al Qur’an Memandang tulisan berangkai samudera ilmu Menemaniku merangkai kata Menemaniku menghadiri majelis ilmu Wahai mataku, Sungguh aku sangat bersyukur memilikimu Walau kini kau semakin manja Kau semakin cepat menutup dan istirahat dari tugas muliamu Wahai mataku, Semakin sering kudapati kau layu dan kuyu Saat ku ingin berlama-lama berkomunikasi dengan Rabb ku Semakin sering juga kudapati kau lesu Saat kuingin berlama-lama membaca ayat2 suciNya Wahai mataku, Semakin sering ku melihatmu bosan berlama-lama dengan aktivitas mulia Aku tidak tahu apa yang terjadi denganmu? Mungkinkah kau sudah mulai lelah menemaniku Ataukah karena kau telah tergoda dengan mata dari manusia pemalas Yang sering memanjakan matanya Tidur pulas semalaman tanpa sempat terbangun untuk menyapa TuhanNya Atau mungkin kau merasa iri dari mata manusia pendosa Yang rela berlama-lama menatap pandangan maksiat Yang tampak indah dan melenakan Istiqamah berlama-lama menonton televisi Meskipun kebanyakan tayangannya tak bermutu Tak juga menambah kemuliaanmu, Apakah itu semua yang kau inginkan duhai mataku? Sekali lagi apakah itu yang kau inginkan agar kau betah terbuka lama?? Wahai mataku, Sungguh ku sangat mencintaimu Takkan ku biarkan kau memandang yang haram Takkan kubiarkan kau bermanja-manja dengan pandangan menipu Indah kelihatan, tapi menghancurkan Takkan kubiarkan engkau berlama-lama menikmati pandangan penuh dosa Wahai mataku, Sungguh kuingin kau seperti dulu Betah berlama-lama menemaniku membaca Menangis penuh penyesalan atas segala dosa Selalu fresh saat menemaniku qiyamullail Selalu bersemangat saat menemaniku menghafal kata cinta pada Rabbku Selalu tampak bahagia dan betah berlama-lama Menemaniku menjalani aktivitas kebaikan Wahai mataku, Sungguh ku menginginkan kita selalu bersama Tak hanya di dunia ini saja Sungguh ku menginginkan kita kembali bersama Bereuni di SurgaNya

0 comments:

Post a Comment